Tambahkan ke clipboard Surat dari Kepala Pakualaman Pangeran Adipati Ario kepada Residen Yogyakarta, perihal peraturan regulasi tempat panen yang berada di bawah kekuasaan Pakualaman.

Tambahkan ke clipboard Surat dari Kepala Pakualaman Pangeran Adipati Ario Prabu Paku Alam kepada Residen Yogyakarta No.3377/11, perihal surat balasan No.3321/11tentang upaya untuk meningkatkan penggantian biaya perbaikan rumah

Tambahkan ke clipboard Surat dari Kontrolur Asisten Resident Yogyakarta kepada Raden Mas Toemanggoeng Regent Patih di Pakualaman No.262/15a, perihal pemeriksaan paal-paal triangulati sesudah musim rendeng

Tambahkan ke clipboard Surat dari Mantri Polisi Glagah kepada Parentah Khadistrikan Sogan perihal kondisi peralatan-peralatan yang berada di Pasanggrahan Glagah

Tambahkan ke clipboard Surat dari Mantri Pulisi Manggiyan kepada Parentah Kadhistrikan Glaheng, perihal jadwal panen padi di tanah Gejawen dan Manggiyan.

Tambahkan ke clipboard Surat dari Mas Ngabehi Wasadirja kepada Perintah Ageng Kabupaten Adikarta perihal perbaikan pinggir kali yang rusak di sebelah utara 'angkruk' Jeronan, yang dilengkapi dengan data ukuran rusaknya pinggir kali

Tambahkan ke clipboard Surat dari Ngabehi Jayengwijaya kepada Parentah Kadhistrikan Glaheng, Sugan, perihal keterangan persawahan yang sudah siap panen di sebelah barat, selatan, utara, dusun Dudan.

Tambahkan ke clipboard Surat dari P.A Notodierodjo J.A.Monod De Froideville dan W.P van Gennep kepada Kepala Pakualaman, perihal Prospectus pendirian perusahaan pabrik minyak kelapa di Vorstenlanden.

Tambahkan ke clipboard Surat dari Pabrik “Gembong-Bentar” kepada Pangeran Adipati Ario Praboe Soerjodilojo, Pakualam Jogjakarta, perihal ucapan terimakasih atas kebijakan keputusan utang sewa selama tahun 1915 sesuai dengan perjanjian “Penyulingan Kapur Kedoendong” dan akan datang ke Jogja pada paruh ke-2 bulan ini berkaitan dengan perjanjian tersebut

Tambahkan ke clipboard Surat dari Paduka Pemerintah Kapatian di Pakualaman, perihal memberitahu bahwa rumah Panggang Pe (Rumah Adat Jawa) milik R.M.P. Sosroatmodjo yang telah rusak