Salinan surat dari Residen Jogjakarta, yang disalin oleh Mantri Boekhouder v/h C.W.K. Nomor 20689/6/TB tertanggal 22 Oktober 1926 ditujukan kepada Kepala Centraal Waterschapskantoor voor de Vorstenlanden di Jogjakarta tentang penyampaian salinan surat dari Controleur Moentilan tertanggal 18 September 1926 No. 1651/27 atas penunjukan surat Centraal Waterschapkantoor voor de Vorstenlanden di Jogjakarta tertanggal 20 Juli 1926 Nomor 3024/A.O mengenai permasalahan penyelesaian penggalian baru aliran tambahan untuk mengalirkan air dari kali Krasak oleh penduduk di wilayah Karesidenan Kedu.
Para prajurit Patani dikejutkan dengan kedatangan Anggot dan Mendali.
Harya Patmanagara (Raden Panji Sinom Pradapa) memegang tangan prajurit Patani dalam sebuah pertempuran.
Raden Panji Dirgantaka (Kartala) tayungan (menari).
Raja Tarnite, Dewi Murdaningsih, utusan Janggala, dan Putri Mandar bersiap-siap berangkat ke Janggala.
Raport atas nama Soelastri yang bersekolah di Lagere Meisjes School di Yogyakarta.
Raport Neutrale Europeesche Lagere School di Yogyakarta atas nama Roospinah.
Surat dari Asisten Residen Magelan tertanggal 5 Januari 1926 Nomor 5/27 ditujukan pada Voorzitter van het Waterschap “Opak-progo” di Yogyakarta yang disalin oleh Mantri Boekhouder v/h C.W.K tentang diijinkannya pembangunan Dam di dekat sawah yang diambil dari Kali Krasak
Notulen Rapat Bestuur van het Waterschap “Dengkeng” Tahun 1926 sampai dengan Tahun 1927.
Adegan Raja Tarnite menerima surat lamaran dari Pangeran Tumenggung Sindusena (Harya Singabrajanata) kakak dari Raja Jenggala. Surat diberikan oleh patih Harya Tandhanagara.
